Laman

Selasa, 18 Juni 2013

Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan - Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:
1. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana;
2. pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan
3. peningkatan kualitas hidup generasi.
Jika terdapat pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, terdapat pula pengelolaan lingkungan hidup yang kurang bijaksana. Kegiatan yang tidak bijaksana merupakan tindakan pengrusakan lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana akan menimbulkan perubahan secara langsung maupun tidak langsung terhadap sifat fisik dan hayati lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara lain sebagai berikut.
a. Berburu binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat memusnahkan binatang langka.
b. Menangkap ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan bahan peledak, listrik, atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.
c. Pembangunan rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah sempadan sungai dan di daerah resapan air.
d. Menebang kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat kan hutan menjadi gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar peluang terjadinya erosi, kekeringan, dan tanah tandus.
e. Melakukan sistem ladang berpindah.
f. Membuang limbah rumah tangga maupun industri secara sembarangan.
Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:
a. tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup;
b. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindakan yang melindungi lingkungan hidup;
c. terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang;
d. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
f. terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu nan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara.
Dalam kegiatan proyek-proyek pembangunan yang berskala besar, sebelum proyek itu dilaksanakan diwajibkan menyusun suatu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang telah diatur dalam PP No. 27 Tahun 1999.
Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup. Amdal merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting terhadap suatu usaha dan atau kegiatan. Adapun bagi proyek-proyek yang sudah berjalan, dan sebelumnya tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal, akan dilakukan audit lingkungan.
Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan kebijaksanaan atau standar yang telah ditetapkan.
Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan. Dalam hal ini masyarakat memiliki hak sebagai berikut.
a. Setiap orang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b. Setiap orang memiliki hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c. Setiap orang memiliki hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain hak, masyarakat juga memiliki kewajiban yang porsinya sama dan harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kewajiban-kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
b. Setiap orang yang melakukan usaha berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
c. Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat dewasa ini membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan terhadap pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai komponen biotik dan abiotik. Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak diperlukan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan kekayaan alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.

Rabu, 05 Juni 2013

Tanaman Terkubur Es Ratusan Tahun Bisa Tumbuh Lagi

Headline

Tanaman yang terkubur glasier Tetesan Air Mata di wilayah Arctic Kanada selama 400 tahun silam, ternyata punya kemampuan tumbuh lagi.

Temuan ini merupakan hasil penelitian tim dari Kanada yang diterbitkan Proceeding of the National Academy of Scinces, AS, pada Senin (3/6/2013).

Pada 2007, para peneliti dari University of Alberta di Kanada menemukan beberapa tanaman yang lama membeku yang dikenal sebagai bryophytes, termasuk lumut dan tanaman hijau kecil lain dari Glasier Tetesan Air Mata di Pulau Ellesmere.
Ketika para peneliti memeriksa bryophytes itu, mereka menemukan bahwa struktur tanaman terjaga dengan baik. Bahkan beberapa tanaman menunjukkan mampu tumbuh kembali, termasuk tumbuhnya tunas-tunas baru.
Mereka menggunakan radiocarbon untuk mengetahui umur lumut yang digali dari “kuburan” Abad Es Kecil yang terjadi antara 1550 hingga 1850. Para peneliti mengambil beberapa potong lumut dan dibudidayakan di laboratorum. Akhirnya, ada 11 budi daya yang tumbuh dari tujuh specimen, yang mewakili empat taksa yang berbeda.
“Kemampuan bryophytes yang terkubur untuk ber-regenerasi lagi menekankan kemampuan adaptasi mereka terhadap lingkungan kutub yang ekstrem,” tulis para peneliti itu. Mereka bilang hasil penelitian ini memperluas “konsep abad es refugia” yang secara tradisional membatasi kemampuan tanaman tanah dipindah ke lokasi di atas glasier.
“Penemuan kami menekankan ketahanan yang tak terduga dari bryophytes, yang biasanya dilihat hanya terhadap kontribusinya kepada penguatan, kolonisasi dan perbaikan ecosystem tanah di kutub,” tulis mereka dalam laporan penelitiannya.

Sedna (planet baru? pengganti pluto?)

sedna

Para astronom di Institut Teknologi California yang dipimpin oleh Dr. Michael Brown menemukan sebuah benda langit yang misterius pada tanggal 14 November 2003. Benda langit yang ditemukan beberapa waktu lalu bisa jadi planet ke-10 di tata surya kita. Objek yang semula bernama 2003 VB12 ini kemudian mendapat sebutan baru, yakni Sedna, nama yang diambil dari Dewi Samudra bangsa Inuit.
Sedna adalah benda angkasa terbesar yang ditemukan mengelilingi Matahari, sejak para astronom menemukan Pluto tahun 1930. Ukuran batu berlapis es ini masih belum diketahui dengan pasti, namun ada dugaan ia sedikit lebih besar dari Pluto.

Pengamatan menggunakan teleskop ruang angkasa Spitzer yang baru diluncurkan, menemukan bahwa Sedna memiliki lebar penampang sekitar 2.000 kilometer, bahkan barangkali bisa lebih besar dibanding Pluto yang penampangnya 2.250 kilometer.

Perhitungan awal menduga benda langit itu berada antara 7,5 milyar hingga 10 milyar kilometer dari Bumi, di wilayah antariksa yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper atau Kuiper Belt (KB). Wilayah ini berisi ratusan objek angkasa yang masih belum terjamah oleh pengamatan manusia. Kebanyakan anggota KB adalah batu-batu berlapis es kecil, namun beberapa di antaranya, bisa sebesar atau lebih besar dari Pluto, seperti Sedna.
Sebelumnya, Sedna dinyatakan sebagai Plutino, atau objek-objek angkasa yang orbitnya terkait dengan jalur Pluto saat mengelilingi Matahari. Sekelompok astronom bahkan masih menganggap Pluto sendiri bukan sebuah planet tapi hanya salah satu benda langit besar di tepian tata surya. Sedang Sedna sebagai objek angkasa yang baru ditemukan memiliki fisik yang terlalu kecil untuk disebut planet, tapi cukup besar bila digolongkan sebagai asteroid.

Namun, keputusan apakah Sedna benar-benar sebuah planet atau hanya batu angkasa saja masih belum final. Ada beberapa pertimbangan memang. Satu yang mengkuatkan adalah Sedna memiliki orbit normal ke Matahari. Nah, untuk menentukan apakah orbit Sedna benar-benar stabil, sejumlah astronom akan meneliti kembali. Hasilnya nanti akan bisa dipakai untuk menentukan apakah benda langit itu bisa digolongkan sebagai planet. [Dari berbagai sumber]

Planet Baru’ Sedna Mungkin Memiliki Bulan
Dari sana, Matahari hanya akan terlihat seperti titik cahaya.
Objek angkasa yang oleh para astronom diperkirakan sebagai planet ke sepuluh di tata surya, bisa jadi memiliki sebuah bulan. ’Planet’ baru yang diberi nama Sedna itu berotasi lebih pelan daripada perkiraan semula, sehingga menimbulkan dugaan bahwa ia memiliki sebuah satelit yang mengorbitnya.

“Kami menduga (lambatnya waktu rotasi itu) merupakan tanda adanya sebuah satelit di dekat Sedna,” ujar Dr Mike Brown, salah satu ilmuwan yang ikut menemukan Sedna, Senin kemarin (15/3), saat memberikan keterangan lebih detail mengenai penemuan tersebut dalam suatu konferensi pers.

Ilmuwan dari California Institute of Technology itu juga menyebutkan, berdasar observasi terakhir, ukuran diameter Sedna ternyata tidak lebih besar dari 1.700 kilometer, yang artinya lebih kecil dari Pluto. “Namun kami berharap bisa melakukan observasi dalam waktu dekat menggunakan teleskop ruang angkasa Hubble untuk mengetahui ukuran pastinya dan keberadaan bulan itu,” kata Brown.

Sedna pertama kali terlihat tanggal 14 November 2003, saat para astronom melakukan pengamatan langit menggunakan teleskop Samuel Oschin 48 inci, milik Observatorium Mount Palomar, California. Astronom-astronom dari Institut Teknologi California, Observatorium Yale, dan Observatorium Gemini, terlibat dalam penemuan tersebut.

Bila diamati, benda langit yang namanya diambil dari nama Dewi Samudra suku Inuit ini terlihat berwarna sangat merah dan berkilau. Kombinasi kilau dan warna itu sangat tidak biasa ditemukan di tata surya, sehingga para ilmuwan bertanya-tanya, terbuat dari apakah objek tersebut.
Tiga kali lebih jauh dari Pluto

Sedna, dalam lingkaran, terlihat berwarna merah
Sedna, yang dahulu disebut 2003 VB12, adalah benda langit terjauh yang ditemukan mengorbit Matahari kita. Jaraknya dari Matahari diperkirakan tiga kali lebih jauh dari jarak Pluto-Matahari. Pluto berada sekitar 5,9 milyar kilometer dari Matahari, sedangkan Sedna –menurut keterangan terbaru yang juga masih akan diteliti lagi– diduga berjarak 17 milyar kilometer dari sang surya.

“Pada jarak sejauh itu, Matahari akan terlihat sangat kecil, sehingga kita bisa menutupinya dengan kepala jarum pentul,” kata Dr Brown. Sebagai perbandingan, lanjut Brown, jarak Bumi-Matahari hanya 149 juta kilometer.

Menurut pandangan astronom itu, objek sekecil Sedna tidak seharusnya digolongkan sebagai sebuah planet, meski hal ini masih ramai diperdebatkan. Sementara mengenai wujudnya, Dr Brown menduga ’planetoid’ itu setengahnya terbentuk dari batuan dan separuhnya es beku, walau sekali lagi, hal ini masih harus diteliti.
Pengamatan lebih detail yang dilakukan Observatorium Tanagra telah mengukur radiasi panas dari Sedna guna mengetahui berapa suhunya, dan membantu menentukan ukurannya. Hasilnya, suhu permukaan sang Dewi Samudra adalah sekitar minus 240 derajat Celcius. Padahal secara teori, objek itu seharusnya lebih dingin karena ia mendekati Matahari hanya sejenak, saat mengorbit selama 10.500 tahun.

Objek-objek kecil
Walau Sedna bisa jadi merupakan objek Sabuk Kuiper, atau bisa juga sebuah planet, namun para penemunya sampai saat ini masih belum yakin mengenai hal itu. Beberapa astronom bahkan menduga objek tersebut sebagai awan Oort yang baru kali ini terdeteksi. Awan Oort secara teoritis adalah objek es yang karena suatu sebab bisa menjadi komet.

Beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah munculnya teleskop-teleskop canggih, beberapa benda langit telah berhasil ditemukan di tepian tata surya. Quaoar, misalnya, ditemukan tahun 2002, adalah objek dengan diameter sekitar 1.200 kilometer. Ixion, ditemukan tahun 2001, lebarnya 1.065 kilometer. Sedangkan Varuna, ditemukan tahun 2000, berdiamater sekitar 900 kilometer.
Baru-baru ini saja, tepatnya bulan Februari lalu, para astronom mendeteksi sebuah objek bernama 2004 DW, yang diperkirakan berukuran penampang 1.800 kilometer. Penemuan-penemuan itu telah menghidupkan kembali debat mengenai definisi planet, karena objek-objek yang ditemukan berada dalam kategori antara planet dan benda langit lain yang lebih kecil.

Sampai saat ini, beberapa ilmuwan bahkan masih beranggapan bahwa Pluto bukanlah sebuah planet, melainkan salah satu objek minor terbesar yang berada di tepi tata surya. Nah, mereka yang menganggap Pluto bukan planet, pastilah akan menolak status Sedna sebagai planet juga. Namun mereka yang menganggap Pluto sebuah planet, barangkali harus menganggap Sedna sebagai planet ke sepuluh karena ia tidak jauh berbeda dengan Pluto, apalagi bila ia benar memiliki bulan. (BBC/CNN/wsn)

Selasa, 04 Juni 2013

Indonesia Adalah Negara TerKAYA di Zaman Kuno

Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Sumatera - Pulau Emas
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.

Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.

Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Sahabat anehdidunia.com Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.

Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.

Jawa - Pulau Padi
[Image: image.php?dm=KGJX]

Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.

Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.

Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.

Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”

Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.

Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.

Kepulauan Sunda kecil (Bali, NTB dan NTT) - Kepulauan Wisata

[Image: image.php?dm=7M8D]